Ginseng Jawa (Talinum Paniculatum)

Tanaman ini dikenal dengan nama Ginseng Jawa, Kolesom Jawa, dan Som Jawa. Menyebut nama ginseng, yang terlintas dikepala adalah akar berwarna kuning kecoklatan berbentuk mirip tubuh manusia yang diwadahi di gelas, sebagaimana terlihat di toko-toko obat tradisional china. Gambaran itu tidak salah, akan tetapi Ginseng Jawa tidak persis seperti Ginseng Korea atau Ginseng China.

Dari segi taksonomi keduanya berbeda. Ginseng Jawa nama ilmiahnya adalah Talinum Paniculatum, sementara Ginseng Korea (disebut juga Ginseng China dan Ginseng Asia), nama ilmiahnya adalah Panax Ginseng. Jadi mereka beda genus.

Bentuk akarnya juga berbeda. Bentuk akar Ginseng Korea benar-benar eksotis. Ia terlihat seperti bagian bawah tubuh manusia, yakni dari leher sampai ke kaki. Dari bentuknya kita sudah bisa membayangkan, ini obat kuat. Bentuk akar Ginseng Jawa mirip dengan itu, tetapi tidak seeksotis akar Ginseng Korea. Kasiat akar Ginseng Jawa sebagai obat kuat juga tidak sedahsyat Ginseng Korea.

Sekalipun demikian, Ginseng Jawa memiliki segudang manfaat lain yang cukup dahsyat juga. Singkatnya, Ginseng Jawa lebih tepat disebut sebagai panacea, yakni obat segala penyakit.

MENGENAL LEBIH DEKAT GINSENG JAWA

Ginseng Jawa asal-usulnya berasal dari bagian selatan Amerika Serikat, Amerika Latin (seperti Paraguay dan Uruguay) dan Kepulauan Karibia. Tumbuhan ini pula telah ditemukan di Afrika dan juga Asia.

Di tanah Jawa, ia banyak ditemukan sebagai tanaman liar yang tumbuh dimana-mana. Banyak orang menyangka tanaman ini adalah gulma, yang kehadirannya tidak dikehendaki dan tidak ada manfaatnya.

Tanaman ini tumbuh berkelompok. Tumbuh tegak dengan tinggi 15 cm sd 45 cm dengan batang tak berkayu. Jika batangnya dipotong, beberapa lama kemudian akan tumbuh cabang. Jadi cabangnya tidak alami.

Daunnya terletak berhadapan, bertangkai pendek, bentuk bulat telur sungsang, bertepi rata, dengan ujung dan pangkal runcing. Ukurannya, panjang 3-10 cm, lebar 1,5-5 cm. Daunnya agak tebal, jika diremas seperti ada lendirnya. Di ujung atas tanaman yang sudah tua, biasanya tumbuh bunga berwarna keungu-unguan.

GINSENG JAWA SEBAGAI SAYURAN

Beberapa kalangan memanfaatkan Ginseng Jawa sebagai sayuran. Ia dijadikan pelengkap nasi goreng, mie, dan bakso. Sebagian masyarakat menggunakannya sebagai campuran sayur lodeh. Pengolahan gingseng jawa paling mudah cukup dilakukan dengan cara mengukus atau merebusnya.

Rasanya biasa saja. Tidak ada sensasi rasa yang unik, kecuali sedikit kenyal di lidah. Ia dikonsumsi bukan karena rasanya, tetapi karena banyak yang meyakini Ginseng Jawa bermanfaat untuk mengurangi rasa sakit ketika haid, keputihan, dan memperlancar ASI. Dan itu ternyata terbukti secara ilmiah.

Ada yang melakukan penelitian ilmiah memeriksa kandungan nutrisi dan kimia Ginseng Jawa. Ternyata luar biasa. Cukup layak untuk dikatakan sebagai panacea alias obat segala penyakit.

GINSENG JAWA SEBAGAI OBAT KUAT

Yun Astuti Nugroho dan rekan-rekan, dari Pusat Penelitian dan Pengembangan Farmasi dan Obat-obat Tradisional, melakukan penelitian tentang “Khasiat dan Keamanan Som Jawa (Talinum paniculatum Gaertn) dan Kolesom (Talinum triangulare wild)”.

Hasil penelitian tahun 2000 itu menegaskan kandungan kimia Ginseng Jawa (Talinum paniculatum, Gaertn) dan kolesom (Talinum triangulare, Wild) sama dengan ginseng cina dan ginseng korea. Nah...

Para peneliti berkesimpulan som jawa dan kolesom aman berdasarkan uji toksisitas akut. Pemberian ekstrak som jawa dapat memperpanjang waktu mulai tidur dan menambah kebugaran. Pemberian ekstrak kolesom dapat menaikkan jumlah dan motilitas spermatozoa, menaikkan kadar testosteron dan menambah kualitas lapisan spermatogesis hewan percobaan tikus putih.

Tetri Widiyani dalam penelitian “Efek Antifertilitas Ekstrak Akar Som Jawa (Talinum paniculatum, Gaertn.) pada Mencit (Mus musculus, L.) Jantan” yang dilakukan di Jurusan Biologi Fakultas MIPA Universitas Sebelas Maret Surakarta, dan dimuat di Buletin Penelitian Kesehatan Vol 34 No 3, 2006, membedah kandungan kimia som jawa.

Ia menyebutkan bagian dari tanaman som jawa yang dipercaya khasiatnya sebagai afrodisiak adalah bagian akarnya. Secara umum, kandungan kimia dari akar tanaman Talinum paniculatum, Gaertn. itu antara lain adalah saponin, flavonoid, dan tannin, seperti dikutip dari Syamsuhidayat dan Hutapea (1991).

Afrodisiak adalah zat yang mampu meningkatkan gairah seksual. Istilah ini diturunkan dari bahasa Yunani, aphrodisiakon, dari aphrodisios, i.e. "berkaitan dengan Aphrodite" (dewi cinta Yunani).

MANFAAT LAIN GINSENG JAWA

Kandungan kimia dari tanaman som jawa yang lain seperti saponin, flavonoid, dan tanin juga mempunyai aktivitas biologis yang dapat mempengaruhi sistem tubuh. Saponin dapat menghambat pertumbuhan sel kanker, mengikat kolesterol dan bersifat antibiotik.

Flavonoid mempunyai fungsi sebagi antibakteri, antiinflamasi, antialergi, antitutagenik, antivirus, antineoplastik, antitrombosis, antioksidan, dan aktivitas vasodilatasi. Taninmempunyai aktivitas biologis sebagai pengkhelat ion logam, agen penggumpal protein dan antioksidan.