Cabe-cabean yang Kaya Manfaat

Cabe-cabean alias Capsicum adalah keluarga Solanaceae (terong-terongan). Berkerabat dekat dengan tomat dan kentang. Capsicum bercitarasa pedas tetapi kaya manfaat. Capsicum mendapatkan popularitas yang luas baru-baru ini, karena memiliki kemampuan untuk menurunkan badan secara cepat.

Buah pedas dari tanaman genus Capsicum ini memiliki banyak aneka jenisnya. Beberapa di antaranya cabai rawit (Capsicum frutescens), cabai merah dan cabai keriting (Capsicum annum L) serta cabai hijau (Capsicum annum var. annuum). Aneka jenis cabai itu sangat umum dipakai oleh masyarakat Indonesia, baik untuk membuat sambal, pecitarasa pedas olahan seperti rendang, kari dan gulai, maupun sekadar sebagai garnish untuk hidangan.

Meski telah melekat sebagai bahan pokok kuliner Indonesia, namun cabai bukanlah tanaman asli Indonesia. Si pedas ini mulanya berasal dari Benua Amerika dan dibawa masuk bersama sekitar 2000-an jenis tumbuhan lainnya pada abad ke-16 oleh para pelaut Portugis dan Spanyol ke Asia Tenggara.

Di Indonesia, Capsicum berkembang biak dengan baik, dan popularitasnya sebagai pencipta rasa pedas, sangat disukai masyarakat. Bumbu pedas dengan bahan utama cabe ini dikenal dengan nama sambal.

Kita mengenal berbagai aneka sambal di berbagai daerah di Indonesia dari masa ke masa. Sebut saja misalnya, dabu-dabu dari Manado, sambal oncom dari Jawa Barat, sambal kencur dari Purwokerto, sambal kluwak dari Jawa Timur, sambal matah dari Bali, dan sambal lado dari Sumatra Barat.

Selain membuat makan menjadi berselera, di balik sensasi pedasnya, cabai juga masuk ke dalam jenis tanaman obat. Dalam buku masak berjudul Indisch kookboek (buku masak Hindia) terbitan 1872 susunan Geertruida Gerardina Gallas Haak-Bastiaanse, disebutkan perihal khasiat medis cabai: "Versche spaansche peper is te prefereeren, doch uit de apotheek neme men die, waarvan de steelen nog groen zijn" (ragam cabai disukai, bahkan salah satunya dapat dijadikan obat, terutama yang berbatang masih hijau).

Kandungan capsaicin dalam cabe cukup besar. Capsaicin inilah yang bertanggung jawab merangsang produksi hormon endorphin, hormon yang mampu membangkitkan rasa nikmat dan kebahagiaan. Alhasil, hal ini membuat nafsu makan menjadi bertambah.

Kandungan antioksidannya dapat digunakan untuk mengatasi ketidaksuburan (infertilitas), afrodisiak, dan memperlambat proses penuaan. Sementara itu ekstrak buah cabe, terutama cabai rawit, mempunyai daya hambat terhadap pertumbuhan jamur Candida Albicans, yaitu jamur pada permukaan kulit.