Sambung Nyawa (Gynura Procumbens)

Sambung Nyawa (Gynura Procumbens) adalah salah satu jenis tanaman obat asli indonesia.  Sejak dahulu, tanaman ini telah dikenal masyarakat untuk lalapan dan untuk mengobati berbagai penyakit. Sambung nyawa banyak terdapat di Pulau Jawa dan Sumatra, sebagian tumbuh liar di pulau Bali.

Daun Sambung Nyawa berbentuk helaian daun, bentuk bulat telur, bulat telur memanjang, bulat memanjang, ukuran panjang 3,5 - 12,5 cm, lebar 1- 5,5 cm, ujung tumpul, runcing, meruncing pendek, pangkal membulat atau rompang. Tepi daun rata, bergelombang atau agak bergigi. Tangkai daun 0,5 cm sampai 1,5 cm. Permukaan daun kedua sisi gundul atau berambut halus.

Daun mempunyai susunan dan fragmen yang sesuai dengan sifat anatomi keluarga tumbuhan bunga matahari (Asteracae).

Batang Sambung Nyawa tumbuh tegak lurus ke atas dan tidak memiliki cabang atau ranting, tinggi batang bisa mencapai 3 meter.

Bunga berbentuk bunga majemuk cawan, 2- 7 cawan tersusun dalam susunan malai (panicula) sampai malai rata (corymb). Setiap cawan mendukung 20-35 bunga, ukuran panjang 1,5– 2 cm, lebar 5–6 mm. Tangkai karangan dan tangkai bunga gundul atau berambut pendek, tangkai karangan 0,5- 0,7 cm.

Brachtea involucralis dalam berbentuk garis berujung runcing atau tumpul, panjang 0,3 – 1 cm. Lebar 0,6 - 1,7 cm, gundul, ujung berwama hijau atau coklat kemerahan. Mahkota merupakan tipe tabung, panjang 1 - 1,5 cm, jingga kuningan atau jingga. Benang sari berbentuk jarum, kuning, kepala sari berlekatan menjadi satu. Buah berbentuk garis, panjang 4 – 5 mm, coklat.

SIMPANG SIUR

Di Jawa, tumbuhan ini dikenal dengan nama "Sambung Nyawa". sementara itu di tataran tanah Sunda, ia dikenal dengan nama "Daun Dewa". Dalam bahasa Indonesia, Daun Dewa adalah nama spesies lain yang memiliki nama latin Gynura Segetum.

Daun Dewa vs Sambung Nyawa

PERKEMBANGBIAKAN

Cara perbanyakan tanaman dapat dilakukan dengan menggunakan stek batang. Pertumbuhan batang dan daun cepat sehingga dapat segera dimanfaatkan. Tanaman akan tumbuh baik pada tempat ternaungi karena helaian daun lebih tipis dan lebar, sehingga lebih enak untuk dimakan segar.

Informasi lebih rinci dapat dilihat pada halaman "Budidaya Sambung Nyawa".

KANDUNGAN

Dari hasil penelitian yang dilakukan di Indonesia, Malaysia, Singapura, dan Korea Selatan didapat bukti bahwa Sambung Nyawa mengandung 4 senyawa flavonoid, tanin, saponin dan steroid (triterpenoid).

MANFAAT

Tumbuhan ini bersifat dingin dan natural. Memberi manfaat antara lain antineoplastik, menurunkan panas badan, mengobati sakit limpa, sakit ginjal, sakit kulit, menurunkan tekanan darah, mengandung senyawa flavonoid untuk memperbaiki fungsi hati, menurunkan kadar gula darah, antimicrobial, antikarsinogeik, sitotoksik terhadap sel kanker, hipertensi, stroke, penyakit jantung, kolesterol tinggi, diabetes,gangguan lambung, radang pita suara, radang tengkuk, batuk dan sinusitis.

Informasi lebih rinci dapat dilihat pada halaman "Manfaat Sambung Nyawa Untuk Kesehatan".

PRANALA